Obyek wisata alam darmacaang atau yang lebih dikenal oleh masyarakat "obyek wisata hutan pinus" berlokasi di Desa Darmacaang, Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis. Di sini, pemandangan alamnya sangat menakjubkan, udaranya juga sejuk dan menyegarkan. Suasananya sangat natural.
Untuk datang ke lokasi ini anda bisa lewat jalan Desa Kujang dan harus ekstra hati-hati karena banyak ruas jalan yang rusak parah, sehingga sangat sulit dilewati kendaraan, ditambah lagi tanjakan curam di beberapa lokasi.
Setelah sampai ke lokasi yang dituju yakni Obyek Wisata Alam Darmacaang, anda harus memarkir kendaraan dengan tarif seribu rupiah untuk roda dua dan dua ribu rupiah untuk roda empat. Selain itu, jangan lupa beli karcis masuk seharga dua ribu lima ratus/ satu orang/satu kali kunjungan. Hmmm... jangan mengira ditempat ini aman pungli, anda salah! karena banyak calo karcis yang menjual dengan harga lebih mahal menjadi tiga ribu rupiah.
Tidak banyak yang tahu kalau yang mengelola tempat wisata ini adalah Lembaga Masyarakat Hutan Desa Darmacaang (LMDH) yang bekerja sama dengan perhutani. Bukan, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya. Meskipun begitu, tempat wisata ini menjadi salah satu tempat wisata yang ramai dikunjungi sama halnya dengan tempat wisata situ panjalu, dan curug tujuh milik pemkab. Hal ini, dapat terlihat dari membludaknya jumlah pengunjung terutama pada hari libur seperti hari Minggu kemarin, 7 November 2010. Saya dengan teman dekat, sengaja datang kesana untuk refressing sekaligus mencari berita untuk Kilas Radio 16 produksi PRSSNI.
Lokasi ini juga menjadi tempat favorit rekreasi keluarga, atau bahkan menjadi obyek foto pre-wedding. seperti yang dilakukan oleh pasangan Heryani dan Eka, warga perum taman sari Kota Tasikmalaya. Mereka tertarik membuat foto pre-wedding di tempat wisata ini, karena katanya ingin menyatu dengan alam.
Selain anda disuguhkan dengan pemandangan indah, anda juga bisa melihat penangkaran rusa. Jumlah rusa yang ada sekitar sembilan ekor. Untuk anda yang suka hiking, silahkan berjalan ke arah utara dari pohon pinus, sekitar satu kilo dari sana, ada wisata batu cakra. Batu ini berbentuk bulat tidak beraturan, dan ada tanda x atau cakra (tanda silang) di atas batu itu, masyarakat sekitar mempercayai, kalau batu itu basah maka daerah itu tidak akan kekurangan air. sebaliknya apabila batu cakra itu kering, maka desa mereka akan terkena kemarau panjang. Selain itu, mereka mempercayai, air yang keluar dari batu itu, bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Sekali lagi ini hanya mitos warga. Tidak untuk dipercayai oleh anda!
wahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
BalasHapus